Kesan Bersekolah di TKIT Alkhairaat

Alhamdulillah, 
Liburan hampir usai, beberapa hari lagi anak saya akan mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas yang 'baru' yakni di kelas TK B TKIT Alkhairaat Condet Jakarta Timur. Kenapa saya gunakan tanda petik di kata 'baru', karena kemungkinan teman-teman sekelas Jauza adalah teman-teman lama di kelas TK A yang telah dirombak ulang, hehehe.

Kali ini saya akan me-review tentang TKIT Alkhairaat untuk kelas TK A yang mungkin akan bermanfaat bagi Anda para orang tua yang sedang mempersiapkan TK buah hati Anda.

Secara umum saya merasa puas dengan TKIT Alkhairaat baik dari segi kurikulum, metode pembelajaran, ibu-ibu guru pengajar, dan pihak sekolah. Memang ada harga ada rupa sih. Alhamdulillah Alloh SWT memberikan rejeki yang InshaAlloh cukup bagi keluarga kami untuk menyekolahkan anak saya di TK tersebut. Penjelasan ini memang akan sangat subjektif dikarenakan kami adalah orang tua muda yang belum berpengalaman menyekolahkan anak sebelumnya selain TK ini, sehingga tidak akan ada perbandingan dengan TK yang lain. 

Sebelum memasukkan anak saya ke TK tersebut, saya melakukan studi banding dengan beberapa TK lain namun tidak secara mendetail. TKIT yang lebih berdekatan dengan rumah kami sangatlah elit dan di luar jangkauan finansial kami. Sedangkan TKIT lainnya lebih terjangkau secara finansial namun berlokasi sedikit lebih jauh dari rumah kami. Itulah pertimbangan sederhana kami dalam memutuskan sekolah anak karena kami percaya bahwa ketiga lembaga pendidikan tersebut memiliki visi dan misi yang sejalan dengan visi dan misi kami.

Saya sendiri berasal dari sebuah desa terpencil di Jawa Timur yang tentu saja sangat berbeda dengan kehidupan ibu kota. Saya merasa begitu takjub dengan persaingan yang ditawarkan oleh sekolah-sekolah 'ideal' tersebut. Tidak heran jika anak-anak berprestasi dari ibu kota sangat layak bersaing di kancah nasional maupun internasional. Anak-anak berprestasi ya... saya tidak menutup mata bahwa ada juga anak-anak 'kurang' lainnya. Ok, (bukan takabur) jika dibandingkan dengan saya yang mungkin berprestasi di level provinsi, namun secara mental dan wawasan, saya cukup  atau bahkan sangat mlempem ketika dihadapkan pada persaingan di level yang lebih tinggi. Saya pun berharap anak saya memiliki mental dan akhlaq yang baik sebagaimana yang ditawarkan oleh sekolah tersebut.

Sebelum memilih TK, pastinya akan ada beberapa omongan nyinyir dari 'emak-emak lambe ndower' yang mengatakan bahwa keluarga kami hanya menghamburkan uang dengan menyekolahkan anak di sekolah tersebut. "Toh isinya sama-sama TK ngapain buang-buang uang".. Tidak, bagi kami itu berbeda. Mengingat kami adalah full day worker dengan visi misi yang ingin mengedepankan wawasan islam pastinya kami akan memilih yang terbaik (dalam versi kami) bagi anak kami. 
Ini sekedar pandangan dari kami berdua, pastinya pembaca sekalian memiliki versi terbaik lainnya dalam mencapai visi dan misi keluarga Anda.

Sebelum anak anda dinyatakan diterima di TK ini, anak anda akan diikutsertakan dalam tes psikologis dan kognitif di mana dalam pandangan saya, tes ini bertujuan untuk memberi catatan bagi guru kelas apabila terdapat hal-hal yang perlu menjadi bahan perhatian guru saat kegiatan belajar mengajar. Ada juga sesi wawancara dari pihak sekolah dengan wali murid untuk memahami lebih mendalam mengenai hubungan antara anak dengan orang tua. Satu kelas berisi 10-15 siswa dengan didampingi oleh dua guru kelas. Guru-guru kelas sangat kooperatif dan peduli apabila kami para wali murid mengajukan pertanyaan, saran, dan keluhan.

Sekolah dimulai pukul 07.30 wib hingga 11.15 wib untuk siswa kelas A di hari senin-jum'at. Dari pukul 07.30 wib hingga pukul 09.00 wib, anak akan diajarkan tentang hafalan surat pendek dan tilawah, membaca huruf hijaiyah, hafalan asmaul husna, dan lain-lain. Jangan khawatir, kegiatan ini cukup menyenangkan koq, tidak ada tuntutan, Anak saya hafal secara alami karena rutin mendengar (bukan karena terpaksa menghafal). Nah setelah istirahat dan makan bekal yang dibawa dari rumah, anak akan mengikuti kegiatan sentra yang berbeda-beda setiap harinya. Karena kegiatan sentra ini berbeda-beda, anak tidak akan bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Terdapat kegiatan sentra balok, sentra drama (ini sentra favorit anak saya), dan lain-lain.

Selama sekolah di TK ini, di awal sekolah, anak saya pernah mogok sekolah dikarenakan pernah 'diejek' oleh temannya tentang nama panggilan. Biasalah permasalahan anak-anak. Jadi, nama anak saya Aliya mirip dengan Ali (teman sekelasnya), sehingga anak saya merasa malu untuk sekelas dengan Ali. Disinilah saya benar-benar berkoordinasi dengan guru kelas untuk mengembalikan kepercayaan diri anak saya dan  solusi sementara saat itu adalah mengganti panggilan anak saya menjadi Jauza. Namun itu hanya sementara koq, perlahan anak saya terbiasa dengan panggilan baik Jauza ataupun Aliya.

Berikut beberapa foto kenang-kenangan kegiatan sekolah yang berhasil diabadikan:


sentra drama 'berkebun'


pemberian vitamin

antri mau periksa gigi

makan bekal dari rumah

kegiatan belajar hari pertama, masih banyak yang belum masuk

Menyambut muharram

Market day


Keterlibatan wali murid dalam Gerakan Nasional Membaca Buku

Outbond di Desa Ciseeng

Imunisasi

Outing class di Kidzania

Masih banyak kegiatan lain yang belum terdokumentasikan, InshaAlloh akan saya tambahkan setelah mendapatkan dokumentasinya ya.
Oh iya, selama di TK A, sekolah juga mampu memahami bakat anak saya dalam mewarnai dan menggambar sehingga anak saya mampu berprestasi di tingkat Kota Jakarta Timur.

Big Thank you for all crews.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Outbond di Pelita Desa Ciseeng

Berkenalan dengan Data Mikro BPS