Digital Disruption: Perubahan Pasti Terjadi

Apakah Anda pernah mendengar istilah Digital Disruption? Terus terang, saya baru mendengarnya dalam minggu ini. Sebenarnya kata-kata ini harusnya menjadi hal yang cukup familiar bagi para pakar teknologi dan bisnis. Saya sendiri memang bukan seseorang yang rajin membaca dan memperbarui informasi. Inilah hal buruk yang saya miliki, di mana saya hanya akan membaca jika dibutuhkan. Karena saya merasa hal ini penting, maka saya pun mengumpulkan beberapa informasi dan kemudian saya tulis dalam blog ini.

Secara harfiah, digital disruption terdiri dari dua kata, yakni digital dan disruption. kata disruption sendiri memiliki makna gangguan. Menurut Rhenald Kasali dalam Rakornas II Pariwisata, sebagaimana yang diberitakan dalam BaliPost, menyebutkan bahwa digital disruption bermakna adanya sebuah perubahan yang timbul karena adanya teknologi digital dan model bisnis digital yang berakibat pada naik atau turunnya bisnis yang telah ada sebelumnya yang tidak memanfaatkan teknologi digital. 

Beberapa contoh nyata digital distruption telah nampak saat ini, dalam buku karangan James McQuivey dicontohkan mengenai seorang anak yang membuat game dengan bermodalkan SDK gratisan dari IoS, namun mampu meraup keuntungan yang cukup besar dari game tersebut. Cukup fantastis bukan? Nah fenomena inilah yang saat ini terjadi di Indonesia. Fakta bahwa perusahaan transportasi online dengan mengandalkan program yang mereka bangun telah mampu menarik perhatian sebagian besar masyarakat Indonesia untuk beralih dari taksi konvensional. Kenyataannya, konsumen, termasuk saya, membutuhkan solusi yang efektif, cepat, dan murah yang ditawarkan oleh moda transportasi online. Perusahaan transportasi online tanpa bermodalkan kendaraan, pool, ataupun satpam mampu mengumpulkan jutaan driver untuk bekerjasama dan terlibat dalam bisnis transportasi mereka. Tidak dapat dipungkiri bahwa hal ini memang cukup merugikan bagi perusahaan transportasi konvensional termasuk juga ojek konvensional.

Bagaimana dengan instansi saya? Sebagai salah satu pelayan publik, (sejujurnya walau hanya dalam hati dan tulisan ini), saya berharap ada sebuah inovasi digital dalam pelayanan BPS. Saya membayangkan produk-produk BPS baik yang free ataupun berbayar tersedia dalam sebuah portal, seperti amazon, di mana para penikmat produk tersebut dapat memberikan review ataupun masukan terhadap apa yang telah dihasilkan oleh BPS. Sebenarnya mungkin mimpi ini cukup sederhana, tapi saya berkeyakinan masukan yang diberikan oleh para pengguna data tersebut akan menjadikan BPS lebih baik dan dikenal oleh masyarakat luas. Penikmat buku dapat memberikan rate (bintang) ataupun komentar terhadap publikasi yang telah mereka unduh. Hal ini dapat digunakan sebagai masukan bagi Subject Matter sebagai penghasil data dan wadah untuk mempopulerkan produk-produk BPS. Dan tentu saja, BPS sendiri harus mampu menerima apabila masukan yang diberikan kurang sesuai dengan harapan. Bila kita lihat saat ini, kritik terhadap BPS lebih cenderung ke arah politis bukan kritik yang membangun terhadap data.

Mimpi lain yang saya cita-citakan adalah website e-learning bagi para pengguna data. Dalam pikiran saya, Subject Matter  ataupun para expert dapat memberikan tutorial dalam bentuk digital mengenai pengolahan data BPS. Yang saya rasakan saat ini, tidak semua pengguna data mikro BPS mampu mengolah dan menginterprestasikan secara benar dari hasil pengolahan data BPS. Rasanya cukup disayangkan, apabila seorang pengguna data telah mengeluarkan cukup banyak dana untuk penelitian mereka, namun penelitian yang mereka lakukan tidak memperoleh hasil yang maksimal.

Perubahan model bisnis digital tidak dapat dihindari.  Oleh karena itu, sudah sewajarnya bagi perusahaan atau organisasi untuk berlomba-lomba dalam mencari inovasi digital untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain dan memberikan pelayanan terbaiknya bagi para konsumennya.

Sumber:
  • http://www.balipost.com/news/2017/05/19/9124/Rhenald-Kasali-Terjemahkan-Digital-Disruption...html
  • https://www.kompasiana.com/wustuk/digital-disruption-2013_55297f69f17e61107ad623b4


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Outbond di Pelita Desa Ciseeng

Berkenalan dengan Data Mikro BPS

Kesan Bersekolah di TKIT Alkhairaat