Berwisata ke Makoya Dapur Bakar, Pandaan Pasuruan
Liburan telah usai, kini waktunya saya untuk kembali menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga yang bersiap untuk menghadapi perkuliahan semester 2, yang konon katanya semester 2 lebih 'menggigit' dari pada semester sebelumnya. Selama liburan, tidak banyak tempat wisata yang saya kunjungi. Di liburan kali ini, saya sekeluarga berkesempatan untuk mengunjungi taman wisata sengkaling, kabupaten Malang dan Makoya, Pandaan Pasuruan.
Review kali ini adalah pesan dan kesan saya tentang Makoya. Mungkin jika ada kesempatan lain, saya akan melakukan review tentang Sengkaling.
Makoya (lebih terkenal dengan sebutan Makoya Dapur Bakar) terletak di Pasuruan, tepatnya di desa Duren Sewu, Pandaan, Pasuruan. Lokasi dari tempat wisata ini sekitar 1 km dari jalan raya by pass Pandaan. Untuk melihat lokasi lebih jelas, silahkan melihat pada peta berikut Alamat Makoya Dapur Bakar, Pandaan Pasuruan.
Makoya bukan hanya menyajikan resto sebagaimana namanya sendiri. Pada tempat wisata ini, tersedia juga kolam renang, wisata berkuda, dan wisata naik perahu pinisi untuk sekedar berkeliling lokasi wisata. Untuk tiket sendiri, terus terang saya lupa. Maklum, lebih fokus ngejar anak yang sudah berlarian histeris melihat perahu lalu lalang.
A. Kolam Renang
Untuk kolam renang sendiri, cukup luas untuk area eksplorasi bagi anak-anak. Sayangnya, kami sekeluarga berkunjung ke Makoya pada musim liburan, tepatnya tanggal 31 Desember 2017. Bisa dibayangkan pada saat musim liburan, hampir semua tempat wisata akan ramai oleh pengunjung, tidak terkecuali Makoya. Jika meminjam istilah tetangga sebelah rumah saya, jumlah pengunjung saat itu tidak berbeda dengan es cendol. Sangat-sangat ramai, mungkin ini juga yang mengakibatkan area kolam renang terlihat sedikit kotor. Bukan kotor lantaran sampah yang berserakan, untuk wilayah sekitaran kolam cukup steril dari yang namanya sampah. Namun yang saya maksudkan di sini adalah tingkat kejernihan kolam. Sebagaimana alasan yang saya utarakan sebelumnya, mungkin ini dikarenakan jumlah pengunjung yang melebihi kapasitas di hari biasa. (Sebaiknya memang juga dilakukan kunjungan di hari biasa, sebagai perbandingan agar tahu kondisi kolam pada umumnya).
Kalau anak saya sendiri memang lebih menyukai berenang di area kolam mini yang terletak di sebelah area ganti pakaian. Pada area kolam mini ini, sangat cocok diperuntukkan bagi anak-anak terutama yang belum memiliki kemampuan berenang, mengingat kedalaman kolam yang cukup rendah, sehingga cukup aman. Selain itu, wilayah kolam ini tidak seramai arena yang lain, sehingga anak-anak cukup leluasa untuk dapat bermain air tanpa terganggu oleh aktivitas orang dewasa.
B. Kamar Ganti
Untuk urusan kamar ganti, terus terang saya kurang nyaman dengan sempit dan terbatasnya ruang ganti yang disediakan. Jumlah kamar ganti perempuan adalah sebanyak 4 sekat, dan terdapat 2 pancuran air di luar sekat, yang salah satu pancurannya tidak berfungsi dengan baik. Sejauh saya berkelana (hehehe), saya sering mengajak anak saya berenang di area Malang dan Jakarta, kami menemukan ruang ganti yang cukup nyaman, namun berbeda dengan di sini.
Terus terang saya lebih menyukai dengan kamar ganti yang fungsinya dipisahkan dengan kamar mandi atau toilet. Menurut pandangan saya, kamar ganti yang memiliki fungsi sama dengan kamar mandi/toilet membuat antrian pengunjung tidak efisien dan efektif, terutama bagi para ibu seperti saya. Bayangkan untuk mengantar anak saya ke toilet, saya harus mengantri sekitar 30 menit.
Begitulah kira-kira review saya untuk kesempatan kali ini. Berikut saya sertakan beberapa video yang berhasil saya abadikan di momen liburan kali ini.
B. Kamar Ganti
Untuk urusan kamar ganti, terus terang saya kurang nyaman dengan sempit dan terbatasnya ruang ganti yang disediakan. Jumlah kamar ganti perempuan adalah sebanyak 4 sekat, dan terdapat 2 pancuran air di luar sekat, yang salah satu pancurannya tidak berfungsi dengan baik. Sejauh saya berkelana (hehehe), saya sering mengajak anak saya berenang di area Malang dan Jakarta, kami menemukan ruang ganti yang cukup nyaman, namun berbeda dengan di sini.
Terus terang saya lebih menyukai dengan kamar ganti yang fungsinya dipisahkan dengan kamar mandi atau toilet. Menurut pandangan saya, kamar ganti yang memiliki fungsi sama dengan kamar mandi/toilet membuat antrian pengunjung tidak efisien dan efektif, terutama bagi para ibu seperti saya. Bayangkan untuk mengantar anak saya ke toilet, saya harus mengantri sekitar 30 menit.
Begitulah kira-kira review saya untuk kesempatan kali ini. Berikut saya sertakan beberapa video yang berhasil saya abadikan di momen liburan kali ini.
ini momen saat di kolam renang
momen saat melihat perahu
Sayangnya, kami tidak berkesempatan untuk berkeliling dengan perahu. Kami mencoba menaiki perahu tepat saat jam istirahat pegawai, sehingga wisata keliling arena dengan perahu untuk sementara ditutup. Semoga ada kesempatan lain untuk mencoba.
Terima Kasih ^_^
Komentar
Posting Komentar